Polisi Amankan Pelaku Penyebar Hoax Adanya Wisatawan Meninggal Akibat Pelemparan Batu di Banyuwangi

    Polisi Amankan Pelaku Penyebar Hoax Adanya Wisatawan Meninggal Akibat Pelemparan Batu di Banyuwangi

    BANYUWANGI - Satreskrim Polresta Banyuwangi bergerak cepat mengamankan pelaku penyebar berita bohong yang menyebut adanya wisatawan meninggal akibat insiden pelemparan batu terhadap bus pariwisata di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Kamis (4/5/2023).

    Penyebaran video Tiktok berisikan narasi adanya korban meninggal dunia akibat pelemparan batu terhadap kendaraan Bus di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi itu, AU AMINUDDIN, 44 tahun, Pedagang/Sopir, Alamat Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri.

    Video tersebut di upload pada Tanggal 1 Mei 2023 di tempat wisata Bukit Sekipan dengan alamat Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa tengah.

    Dugaan tindak pidana menyebarkan berita bohong atau kabar tidak pasti yang dapat menyebabkan keonaran tersebut diunggah di akun Tiktok “ LAVANA TRANS “ milik pelaku. 

    Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Deddy Foury Millewa melalui Kasatreskrim Kompol Agus Sobarnapraja menjelaskan, bahwa pada tanggal 1 Mei 2023 sekira pukul 12.00 Wib pelaku mendapatkan sebuah file video dari Grup Whatsapp DKM  (Driver Kota Malang) dengan peserta yang berjumlah 215 peserta yang dikirim ke grup.

    "Bahwa video dimaksud adalah video yang berdurasi 46 detik dengan suara laki – laki berisi “ bro korbane sakmene ambane lho bro, siji loro telu papat limo enem pitu wolu sing kenek gur siji tok, songo sepuluh Elf nemen, sing mburi iki dibandem kaget nabrak uwong ninggal, Wongsorejo arep mlebu Ketapang ati – ati (Bro korbannya banyak sekali lho bro, Satu Dua Tiga Empat Lima Enam Tujuh Delapan yang kena Cuma Satu, Sembilan Sepuluh Elf Parah, ini yang belakang dilempar terkejut nabrak orang meninggal, Wongsorejo mau masuk Ketapang hati – hati);" ujarnya menirukan seperti di WAG.

    Kompol Agus mengatakan, bahwa berdasarkan video tersebut pelaku mengartikan telah terjadi pelemparan batu terhadap kendaraan bus yang mengakibatkan 1 orang meninggal dunia.
     
    Sehingga pada tanggal 1 Mei 2023 sekira pukul 13.10 Wib pelaku mengunggah video tersebut di akun Tiktok “ LAVANA TRANS “ dengan melakukan editing dan menambahkan narasi tulisan dan lisan Puluhan armada pariwisata dilempari batu di Wongsorejo Banyuwangi 1 orang meninggal.

    Pelaku juga menyebut kejadian pukul 01.00 tanggal 1 Mei 2023 dan meminta memviralkan agar pelaku ditangkap.

    Pelaku dalam mengunggah video di akun Tik Tok tersebut menggunakan handphone miliknya, pelaku sebelumnya tidak pernah melakukan pengecekan terhadap kebenaran informasi dalam video tersebut. Pelaku percaya terhadap informasi tersebut karena dikirim oleh teman sesama driver di grup whatsapp.

    "Video di akun tiktok pelaku telah dilike (Disukai) oleh 4507 akun tiktok, dikomentari 887 akun titktok, disimpan 272 akun dan dilihat oleh 168, 5K akun, " kata Kompol Agus.

    Kompol Agus menambahkan, bahwa pelaku telah menyadari dan mengaku bersalah serta menyesali perbuatannya karena menambahkan narasi dalam video yang telah disebarkan padahal tidak sesuai fakta sebenarnya. 

    Pelaku juga telah menghapus video tersebut dari akun Tiktoknya serta membuat pernyataan permintaan maaf secara tertulis dan video serta membuat video klarifikasi meluruskan informasi yang keliru tersebut.

    "Terhadap persoalan tersebut demi kemanfaatan hukum penyidik tidak memperkarakan lebih lanjut, kasus pelemparan Bus telah dibentuk Timsus gabungan Polsek dan Polresta untuk mengusut tuntas perkara tersebut, " tegas Kompol Agus (*)

    banyuwangi
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Libur Lebaran, Polisi Banyuwangi Siaga di...

    Artikel Berikutnya

    Kompak, Polisi Bersama TNI Bantu Masyarakat...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing
    Hendri Kampai: Harta Karun Indonesia, Jangan Sampai Jatuh ke Tangan yang Salah!

    Ikuti Kami